Melodrama
Aku menahan diri bertegur-sapa
Sebab
kita bukan hidup di rumah
Kita
hidup di kontrakan, di mana
percakapan
hanya untuk saudara
dan
teman, bukan untuk tetangga
Di
saat sakit bahkan ketika mati
Tak
ada yang tahu dan peduli
Sibuk
dengan urusan sendiri
Nasib
begitu sunyi dan sepi
Begitu
jumawa juga angkuh
Suluh
tradisi hilang sudah
O,
negeri kaya ramah-tamah
Ke
mana budaya leluhurmu
Tergilas
laku barbar dan kasar
Tak
kujumpai lagi sopan santun
Barang
langka hanya kenangan
Kemiskinan
alasan segala hal
Di
zaman sulit makin membelit
Loakan-kontrakkan
jadi solusi
Tanah
dan rumah tak terjangkau
Bagi
kaum migran seperti kami
Tengoklah
desa masih bersahaja
Hidup
miskin kerukunan terjaga
Di
kota semua menjadi berbeda
Seperti
banyak tertulis di jalan
‘Biar
miskin asalkan sombong!’
Begitulah
lakon hidup hari ini
Denpasar, 24 Juni 2018
Comments
Post a Comment