SERENADE PAGI | Puisi Angga Wijaya

 




Di toko modern, penyair itu memesan kopi.
Dia bangun dini hari, ingin menikmati pagi

Jalanan gelap, lampu-lampu dipadamkan.
Pengemudi memacu kencang kendaraan.

Tadi dia sempat merapikan buku-bukunya.
Hendak dijual semua untuk penuhi hidup.

Istrinya tak suka ia mencintai buku-buku
Tak mendatangkan uang tidak berguna

Dia suka kalau penyair itu banyak menulis
Perlu membaca jika ingin mewujudkan itu.

Logika sering memusuhi perasaan penyair
Membuat mereka sering berselisih paham.

Penyair itu ingin berpisah dengan istrinya
Istrinya menolak tidak mau meninggalkan

Ada yang mesti diperjuangkan selama ini
Pergi bukan jawaban yang bijaksana kini

Mereka hanya perlu memperbaiki cinta
Memahami bahwa semua akan baik saja.

Di meja ia teringat istrinya masih terlelap
Dibelinya roti coklat juga susu lalu pulang

2023


[Photo by Annie Spratt on Unsplash]



 

Comments

Popular posts from this blog

Bedah Rumah; dari ODGJ untuk ODGJ

Telaga Ngembeng