Posts

Showing posts from August, 2018

Di Kota Besar, Ruang Berarti Uang

Image
BERBEDA dengan di desa dimana ruang belum semua bernilai ekonomis, di kota besar ruang identik dengan uang.  Di Denpasar misalnya, ruang seperti kamar atau sepetak lahan bisa menghasilkan uang baik disewakan maupun dijual. Rumah kost yang makin menjamur di Denpasar bisa dijadikan bukti betapa berharganya nilai ruang. Mulai kost sangat sederhana berupa rumah bedeng yang disewakan seharga Rp 300 ribu per bulan hingga kost mewah yang bertarif Rp1 hingga Rp1,5 Juta per bulan.  Pun demikian dengan lahan yang menganggur. Tempat parkir sebuah toko atau ruko biasanya disewakan pada pedagang makanan seperi lalapan di malam hari. Hampir tak ada ruang yang tak bisa dijadikan uang. Semua bernilai ekonomis, yang menguntungkan tak hanya bagi pemilik tapi juga bagi para penyewa.  Tak hanya rumah kost, kini mulai banyak terdapat tempat parkir atau garasi berbayar bagi mereka yang mempunyai mobil namun tak mempunyai tempat menaruh mobil mereka. Biasanya berupa lahan kosong yang

ODGJ: Antara Stigma, Labelling dan Glorifikasi

Image
Beberapa waktu lalu saya menonton berita di televisi tentang kegiatan pasien dalam tahap pemulihan pada sebuah panti sosial yang menangani penyakit kejiwaan di Jakarta melakukan kegiatan kebersihan di Lapangan Monas dan mendapat sorotan media, disambut baik oleh pemerintah kota yang berencana mempekerjakan mereka sebagai tenaga kebersihan. Ada terminologi baru bagi para penderita penyakit kejiwaan yakni ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa), ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan) dan ODS (Orang dengan Skizofrenia). Istilah baru ini muncul sejak disahkannya UU Kesehatan Jiwa pada 2014 silam. Terminologi   ODGJ, ODMK dan ODS   menambah daftar istilah yang berkaitan dengan penyakit yang diderita seseorang seperti ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), ODB (Orang dengan Bipolar) dan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Istilah-istilah ini dibuat mungkin untuk memperhalus dan untuk menghindari stigma di masyarakat.  Seperti diketahui, stigma bagi penderita penyakit jiwa masih sangat kental. Banyak

Jangan Terlalu Serius, Hidup itu Lelucon...

Image
“Tuhan itu selalu bercanda! Perhatikan hidupmu sendiri – itu adalah sebuah lelucon. Perhatikan hidup orang-orang lain dan kau akan menjumpai begitu banyak lelucon di sana-sini. Keseriusan adalah penyakit. Keseriusan sama sekali tidaklah spiritual. Spiritualitas itu adalah tawa. Spiritualitas itu adalah keriangan. Spiritualitas itu adalah canda.” – Osho Saya terhenyak. Kata-kata Osho, mistik panutan saya yang saya baca di akun Facebook seorang kawan membuat lamunan saya terhenti sejenak. Jika dipikir-pikir Osho benar juga, hidup adalah sebuah lelucon. Suka-duka silih berganti dalam hidup kita, bagai awan yang berlalu, tak permanen. Saya pernah menjadi begitu serius, saat duduk di bangku sekolah rajin belajar demi masa depan yang ternyata hanyalah semu, sebab itu hanyalah pengkondisian dari orang tua dan juga masyarakat. Sejak dini kita dibebani berbagai harapan, hingga kita tak sadar melakukan suatu hal secara terpaksa karena keinginan dan harapan orang lain yang sangat memb

Hujan Dini Hari

Image
Kenangan datang Ibu hadir di mimpi Berbincang hangat Tentang masakan Hendak ia buat Untukku seorang Dia pulang Reinkarnasi? Aku tak tahu Banyak hal Tak kupahami Aku terbangun Di dini hari Hujan membawa Dingin. Kukirim doa untuk Ibu Pertemuan ini Terbitkan rindu Kasihmu selalu kuingat. Cintamu Tak lekang waktu Senyum-tawamu Membekas di hati Pulanglah, jika kau Ingin kembali Denpasar,   3 Agustus 2018 Sumber gambar: pinterest.com