Lorong 2



Pikiran itu secepat angin, begitu kau berkata saat aku menjengukmu di rumah sakit.
Kau mulai bicara filsafat dan aku mendengarkan dengan sabar. Kamar begitu sepi,
hanya ada dua pasien yang sesekali terbatuk dan mengutuki sakit yang merampas
kebahagiaan.

Kau ingin tidur setelah bercerita banyak hal. Aku keluar menuju warung
di seberang, mengisap rokok dan mengingat kata-kata yang keluar dari
mulutmu. Akhir-akhir ini kau banyak berpikir, kepalamu terasa penuh
dan tubuhmu memberi sinyal bahwa kau sakit. Kau perlu beristirahat
dan menenangkan gejolak di dada.  

Kau bahagia keadaanmu membaik dan dokter mengizinkan pulang.
Menjalani hidup dengan pandangan baru dan membuang segala kekhawatiran.
Senyum mengembang di wajahmu, tak lagi keruh seperti dulu. Kau berniat
meninggalkan kekasih yang hanya membebani perasaan, membuatmu sakit
dan meninggalkan luka yang tak bisa sembuh oleh waktu.


Denpasar, 27 Mei 2018

Sumber gambar: www.frieze.com





















Comments

Popular posts from this blog

SERENADE PAGI | Puisi Angga Wijaya

Bedah Rumah; dari ODGJ untuk ODGJ

Telaga Ngembeng