#Mimpi, Puisi Angga Wijaya


Lukisan Elaine de Kooning. Sumber: Kompasiana.com




Di warung kopi, orang-orang membicarakan mimpi. Mimpi yang dikaitkan dengan angka-angka togel. “Apa mimpimu semalam?” seseorang bertanya padaku. Aku tak menjawab, hari-hari belakangan ini mimpiku agak aneh, bertemu makhluk kecil berbelalai seperti Ganesha. Tak hanya satu, namun tiga. Entah apa artinya, sepertinya aku perlu bertanya pada teman paranormal yang kukenal di internet.

Mimpi jualah yang membuat orang-orang di kotaku tetap optimis menjalani hidup. Tak jarang nomor yang mereka pasang menang, tergantung jumlah uang yang dipertaruhkan. Jika tembus tiga atau empat angka mereka senang sekali, mendapat uang setara dengan enam bulan upah yang didapat di tempat mereka bekerja.

Orang-orang terus bermimpi, menghabiskan uang dan tenggelam dalam judi. Kadang mereka pergi ke tempat-tempat sepi dan angker untuk mencari wangsit pada roh-roh yang tak jelas juntrungannya. Begitulah, mereka kian terikat dan makin jauh dari realitas, kerja yang didapat dari cucuran keringat sepertinya tak memuaskan, sebab ketidakadilan makin terasa hari ini.



Umadui, 1 Mei 2018

Comments

Popular posts from this blog

SERENADE PAGI | Puisi Angga Wijaya

[Puisi] Hujan Berhenti Saat Kita Sampai

Kalau Tuhan Memberimu Ramadhan