#Suara, Puisi Angga Wijaya








Kututup pintu, agar suara-suara tak terdengar
Menghina dan merendahkan, berasal dari
tetangga yang berbincang di kamar sebelah

Mereka tak paham aku penulis
Tak bekerja seperti orang normal
Pergi pagi dan pulang di sore hari
Aku jarang keluar kamar
Kuhabiskan hari dengan membaca
dan menulis, kukirim ke koran
Mendapat honor untuk hidup
Mereka tak tahu penulis itu apa
Mengapa lebih sering di  kamar
Tenggelam dalam imajinasi
Kutulis puisi dengan segenap daya
Idealisme kujaga bertahun-tahun
Tak menyerah pada hidup, di negeri
yang menganggap sastra hanya
khayalan dan bualan.

Suara-suara itu tetap kudengar
Masuk lewat lubang angin
Aku mencoba tak peduli
Kutelan obat redakan itu
Berharap semua tak nyata
Berasal dari pikiranku sendiri
Seperti dikatakan psikiater
“Skizofrenia paranoid,” katanya
Tak ada yang membicarakanmu
Tak ada yang peduli padamu



Denpasar, 17 Mei 2018

Sumber gambar: www.tahamalasi.com

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SERENADE PAGI | Puisi Angga Wijaya

Bedah Rumah; dari ODGJ untuk ODGJ

Telaga Ngembeng